Yuk, Rame-Rame Tuntut Merdeka!

Friday, August 5, 2011

Ada berita baik, berita yang cukup menggugah kesadaran dan kepedulian pemerintah pusat. Berita semacam ini salah satu yang paling ditakuti pemerintah pusat. 

Perhatian Buruk! Warga Perbatasan Ancam Kibarkan Bendera Malaysia http://id.berita.yahoo.com/

Tidak perlu dipungkiri, pembangunan sampai saat ini masih terpusat di pusat-pusat kota/kabupaten. itupun tidak seberapa jika dibandingkan dengan pusat kota provinsi, apalagi ibu kota negara. Maklum, para pejabat di berbagai tingkat masih mementingkan diri sendiri.


Warga Desa Mungguk Gelombang, Ketungau Tengah, Sintang, Kalbar mengancam akan mengibarkan bendera Malaysia karena tidak diperhatikan oleh pemerintah negaranya sendiri. Ini sangat wajar. Apalagi mereka mengaku selama ini lebih mendapat perhatian dari pemerintah setempat di Malaysia. Maka tidak heran jika mereka lebih cinta Malaysia daripada Indonesia.
Kawan, mari sejenak kita berpikir universal. Mari kita cintai siapapun yang mencintai kita. Saya yakin itu tidak berdosa karena membalas kebaikan dengan cinta itu merupakan sesuatu yang sangat wajar. Tidak ada salahnya kita mencintai negeri tetangga jika negeri sendiri tidak terlalu pantas untuk kita cintai.

Namun justru hal seperti ini yang membuat semua pihak sadar. Membuat orang lain sadar sesekali memang memerlukan ancaman. Kalimantan, demikian Papua jauh lebih banyak menyimpan kekayaan alam di dalam perut buminya dibandingkan dengan Jawa. Akan tetapi, mengapa dua pulau besar yang saya sebut pertama itu jauh lebih tertinggal dibandingkan pulau Jawa? Ini tentu ada sesuatu yang tidak beres dalam kebijakan pelaksanaan pembangunan oleh pemerintah pusat.

Contoh konkret, jalan darat sepanjang Samarinda - Kutai Barat bukannya semakin baik, semakin mulus, semakin lebar, sehingga masyarakat penggunanya semakin nyaman, lalu lintas perekonomian semakin lancar, dan kesenjangan kesejahteraan semakin tipis. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Jaman semakin maju, pembangunan di sini semakin mundur. Pemerintah daerah lebih doyan membangun gedung-gedung perkantoran dan mempercantik pusat-pusat pemerintahan daripada membangun fasilitas umum demi kesejahteraan bersama. Tipe-tipe pejabat yang seperti ini yang membuat kesenjangan pembangunan di daerah perbatasan dengan di pusat pemerintahan. Para pejabat negeri ini masih berpikir parsial, dan mengesampingkan nilai-nilai universal.

Warga tidak membutuhkan program bakti sosial berupa pengobatan gratis karena mereka tidak sedang sakit. Program seperti itu hanya bersifat insidental. Mereka lebih membutuhkan program pembangunan sarana prasarana seperti jalan raya, rumah sakit, pendidikan berkualitas, dan akses telekomunikasi tak terbatas sebagaimana di kota-kota besar tempat para penguasa bercokol.

Jika pemerintah Indonesia tidak sanggup lagi melindungi warganya dari kemiskinan, dari kebodohan, dari penyakit yang sulit disembuhkan, sudahlah relakan daerah mana yang mau merdeka atau bergabung ke negara tetangga kalau itu membuat warga setempat bisa hidup jauh lebih bermartabat daripada masih terus berada di bawah naungan NKRI. Berpikirlah realistis sekalipun idealisme itu penting! 






 

0 comments:

Post a Comment

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP