Meraih Simpati Dosen Pembimbing Skripsi

Monday, March 22, 2010

Menulis skripsi merupakan salah satu kegiatan kuliah yang menyenangkan, namun bukan berarti tanpa hambatan. Hambatan utama dalam penyusunan sebuah skripsi adalah penulis skripsi sendiri. Akan tetapi, hal ini lebih mudah diatasi (berdasarkan berbagai pengalaman) karena hanya berurusan dengan diri sendiri. Lain halnya jika hambatan itu berasal dari luar atau pihak lain, apalagi jika pihak tersebut menjadi salah satu penentu keberhasilan penyusunan sebuah skripsi, yaitu dosen pembimbing.


Dosen pembimbing merupakan faktor penting yang turut menentukan baik buruk skripsi, lancar tidaknya pengerjaan skripsi, sekaligus bisa menjadi penyemangat dan mengendor semangat penyusun skripsi. Khusus urusan dosen pembimbing, biasanya perguruan tinggi memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk menentukan sendiri dosen pembimbing skripsinya. Meskipun begitu, mengajukan dosen pembimbing skripsi tidak selalu dikabulkan. Jurusan memiliki kebijakan dalam menentukan dosen pembimbing skripsi sesuai bidang atau materi skripsi yang diajukan mahasiswa.



Sebagai penyusun skripsi, ada baiknya mahasiswa bersikap bijaksana. Serahkan semua urusan ketentuan dosen pembimbing kepada jurusan. Dengan demikian, sejelek-jeleknya jika dalam penyusunan skripsi, dosen bersikap kurang simpatik dan cenderung menghambat dengan berbagai alasan, mahasiswa tinggal mengadukannya kepada pihak jurusan. Lain halnya jika mahasiswa yang memilihnya, jurusan bisa saja mengatakan bahwa itu pilihan Anda sendiri.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan jika hendak menyusun skripsi dan dosen pembimbing skripsi sudah ditentukan agar dosen pembimbing bersimpati terhadap pokok bahasan skripsi Anda .
1. Terimalah siapapun dosen pembimbing skripsi Anda dengan lapang dada dan tulus sehingga dosen pembimbing Anda juga akan menerima Anda dengan tulus.
2. Kenali keperibadian dosen pembimbing Anda sehingga Anda bisa menghindari pertentangan. Sekalipun terpaksa terjadi pertentangan, Anda bisa menyikapinya dengan bijaksana sehingga tidak berlarut-larut.
3. Jika mendapatkan dosen pembimbing yang menyukai tantangan dan hal-hal baru, sementara materi skripsi Anda terbilang hal lama, Anda harus mampu menunjukkan bahwa pada materi lama tersebut terdapat kasus baru yang sangat penting diungkap dan dibahas. Mintalah pendapat dosen cara menonjolkan kasus baru tersebut pada judul atau bagian skripsi yang mengundang perhatian.
4. Ajukan kejutan-kejutan kecil yang dapat membuat dosen Anda semakin antusias membimbing Anda. Temukan hal kecil yang relatif dianggap sepele, namun bisa memberikan dampak yang tidak bisa dianggap sepele. 
5. Jangan lupa tanyakan pada dosen pembimbing, kapan waktu yang tepat dan nyaman bagi dosen untuk menerima konsultasi sehingga konsultasi berjalan lancar. Pahami tipe dosen pembimbing Anda, apakah termasuk tipe dosen yang suka dimintai pendapat di kampus, di rumah, mau dicegat di jalan atau tidak.
6. Jika ada masukan dosen yang kurang berkenan, sanggahlah dengan sebuah pertanyaan secara sopan mengenai baik buruk bagi skripsi Anda.
7. Tunjukkan sikap keberpihakan Anda pada dosen Anda tanpa mengorbankan keperibadian atau pendapat Anda sehingga pada saat ujian, dosen pembimbing Anda berada di pihak yang membantu Anda. Ingatlah bahwa skripsi itu milik Anda, bukan milik dosen pembimbing Anda.


Setidaknya, itulah yang bisa dilakukan agar dosen pembimbing skripsi bersimpati pada materi skripsi Anda sekaligus pada Anda. Tentu masih terbuka banyak kemungkinan yang dapat dilakukan untuk menyukseskan program skripsi Anda. Dan, Anda pasti tahu caranya.




Semoga sukses ...

0 comments:

Post a Comment

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP