Kutai Barat, Pesona Pedalaman Borneo

Kutai Barat, itulah nama salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Kaltim. Barangkali masyarakat di belahan lain wilayah Indonesia belum banyak mengenalnya. Letaknya cukup jauh dari pusat kota Provinsi Kaltim (Samarinda). Waktu tempuh perjalanan darat kurang lebih 6 jam. Jalur sungai memakan waktu tempuh sat malam. Medan yang harus dilalui cukup menantang, berliku dan menanjak, turun dan berliku lagi. Jalanya masih sangat perlu dilebarkan, beraspal, namun banyak yang tertawa (njeglong). 

Dibandingkan dengan Kota Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Barat termasuk berhawa sejuk. Hal ini tak lepas dari kawasan hutan yang masih luas di wilayah ini. di Kecamatan Barong Tongkok, pusat kota kabupaten, masih sering ditemui kabut di pagi hari. Hawa dingin masih bisa dirasakan pada malam hari.


Kabupaten Kutai Barat termasuk kabpaten baru. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Kutai. Sebagai kabupaten baru, maklum jika pemerataan pembangunan di sini belum kelihatan mencolok. Yang kelihatan sangat mencolok adalah pembangunan perkantoran, megah dan indah. Jalannya lebar dan mulus. Pertamanannya indah dan terawat. Sementara, di luar kompleks perkantoran, jalan-jalan sempit, saluran air tidak terawat. Maklum, seperti halnya para pemimpin di negeri ini. Orientasi pembangunan bukan rakyat, tapi pejabat.


Namun demikian, penduduk Kutai Barat setidaknya memiliki kompleks perkantoran yang megah. Lumayan untuk tujuan jalan-jalan sambil menghempaskan satu pertanyaan, kapan pembangunan seperti ini  sampai ke rumahku? 

Jika dibandingkan dengan kota-kota lain, pembangunan di Kutai Barat masih dalam kategori ketinggalan. Biasanya, keajuan sebuah kota ditandai dengan masuknya investor supermarket. Di sini belum ditemukan satupun supermarket. Yang ada baru pasar tradisional. Harga barang-barang juga sangat mahal karena distribusi yang jauh dan lama. Sehingga, Samarinda masih menjadi alternatif penting dalam berbelanja. Di samping itu, lembaga pendidikan yang berkualitas juga belum ada yang dapat menyetarai lembaga pendidikan di kota lain.


Meskipun begitu, Kutai Barat bisa menjadi tujuan para petualang (perantau) yang hendak memulai kehidupan baru. Kutai Barat masih sangat potensial bagi para pendatang yang hendak merintis usaha. Daerah ini masih akan terus berkembang. Oleh karena itu, usaha apapun masih sangat berpotensi untuk maju.