Wonosobo, Kota di Atas Bukit

Monday, March 22, 2010


Setelah beberapa menit meninggalkan batas wilayah Purworejo, udara sejuk mulai terasa. Ini memang pantas terjadi. Dari Purworejo ke Wonosobo medan yang ditempuh selalu menanjak dan berliku-liku. Semakin ke atas, udara semakin dingin, dan akan terus dirasakan sampai ke Wonosobo.

Saya sudah sering mendengar bahwa Wonosobo memiliki udara yang dingin karena letak geografisnya tinggi di atas permukaan laut. Namun, sesiap apapun kekuatan yang telah disiapkan, tetap saja saya merasa kedinginan.

Perbedaan iklim di Bontang, Kalimantan Timur dengan di Wonosobo cukup ekstrem, apalagi bagi saya yang sudah lebih dari empat tahun tidak ke Wonosobo. Jelas hal ini membuat saya tidak pernah berkeringat. Lain halnya dengan di Bontang, keringat berlimpah.

Perjalanan ke Wonosobo begitu berkesan. Di kanan dan kiri jalan terhampar keindahan alam pegunungan yang selalu berkabut. Saya seolah berjalan di dalam kabut. Di kejauhan tampak rumah-rumah di atas bukit dengan diselimuti kabut putih. Saya menoleh pada lukisan yang sering dipajang di toko-toko atau di halaman kalender.Kota Wonosobo tidak jauh berbeda dengan Kota Purworejo. Tata kota menganut sistem mocopat. Suasana kota tenang, tidak banyak hiruk pikuk lalu lintas bermotor. Di sepanjang jalan ditanami pohon-pohon besar dan rimbun. Sangat cocok dijadikan tempat jalan-jalan, terutama jalan kaki.

Kota yang indah dan nyaman ini telah memikat hati saya. Rasanya, saya ingin sekali menjadi bagian dari kota ini, kota yang sejuk dan menyegarkan. Walaupun selama ini saya begitu jauh dari Wonosobo, namun kunjungan yang terbilang begitu singkat ini membuat saya jatuh cinta.

Post a Comment

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP