Tahun Baru dan Kembang Api

Tuesday, January 1, 2013

Tahun baru (Masehi) identik dengan perayaan kembang api. Dalam rangka menandai datangnya pergantian tahun, banyak yang rela menunggu hingga pukul 00.00 waktu wilayah masing-masing. Perilaku semacam ini sudah menjadi budaya umum (dunia). Hal ini dilakukan setiap tahun di setiap negara di setiap daerah di setiap kampung. Orang-orang di berbagai belahan bumi menyambutnya dengan sorak gembira. Pesta kembang api seolah telah disepakati untuk dijadikan corak yang khas dalam menyambut datangnya tahun baru.

Perayaan ini menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Para pejabat hingga rakyat kecil ikut merayakannya. Orang yang paling kaya hingga yang paling melarat tidak mau ketinggalan. Semua tidak mau dianggap udik (kampungan) jika tidak ikut merayakannya.

Yang tidak mampu membeli kembang api, setidaknya ikut nimbrung bersama yang mampu membelinya. Besar-besaran, meriah-meriahan, nyaring-nyaringan, sekalipun harus merogoh kocek lebih dalam, mereka tetap antusias dan ikhlas mengeluarkannya. Yang penting, tahun baru tetap semarak dengan warna-warni kembang api di udara.

Di samping itu, ada pula yang merayakannya dengan keluarga secara sederhana. Dengan membakar jagung dan menyantapnya bersama-sama sudah dianggap cukup dan telah memenuhi syarat untuk tidak dikatakan kampungan. Anak-anak muda biasanya berkumpul bersama rekan-rekan sebayanya untuk merayakan tahun baru bersama. Jika sekedar menyantap jagung bakar tidak masalah. Akan tetapi, jika di dalamnya ada sisipan pesta rokok dan minuman keras, apalagi pesta seks, ini yang berbahaya.

Di situlah sebenarnya letak pergeseran moral dan budaya. Mata kita disilaukan oleh gemerlap kembang api, namun hati kita gelap gulita, digelapkan oleh sikap empati dan pikiran yang kebarat-baratan, budaya yang sama sekali jauh dari ajaran agama, budaya yang hanya memikirkan kesenangan dunia. Merayakan tahun baru (Masehi) dengan kembang api dapat menambah semarak langit di dunia, namun belum tentu menambah semarak langit di akhirat (kita) kelak.

0 comments:

Post a Comment

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP